Bukan anak FK Unpad namanya kalau
belum merasakan ujian lisan bernama SOOCA (Student Objective Oral Case Analisis).
Tapi sih sebenarnya banyak yang bilang ujian ini tidak objektif sama sekali,
tapi ya sudahlah, di dunia ini emang ga ada yang objektif selain Allah.
Kemarin, 31 Oktober 2012, aku
sebagai mahasiswa baru yang masih polos dan tak berdaya ini menghadapi ujian
SOOCA. Rasanya? Degdegan, mual, enek, males, gila, dan tiap hari kayak
keracunana karena mulu berbusa hasil dari latihan SOOCA. Tiga minggu aku tidak
pulang ke Bandung demi mendapatkan hasil SOOCA (juga MDE, BHP, PHOP, CRP, dan
Pkn) yang bagus Oia bahkan aku harus merelakan hari Idul Adha dan acara nyate
bareng keluarga demi ujian keramat ini. Aku menempel draft flip chart SOOCA
dimana-mana. Baik itu di lemari, tembok, bahkan WC!!! Seegganya waktu mandi,
pee dan pup menjadi semakin produktif dan efisien apabila sambil membaca draft
flip chart SOOCA. Kamar ga ada yang beresin karena setiap orang sibuk dengan
draft SOOCA nya masing-masing.
ada flip chart di WC |
kamar yang berantakan |
draft flip chart case 6 |
masih case 6 |
dan Case 6 lagi |
SOOCA SOOCA an di WC |
keadaan mulai kacau H-1 SOOCA |
draft SOOCA punya Ulfah di tembok |
draft SOOCA di lemari |
Motto untuk SOOCA |
Keadaan di kamar sudah sangat
kacau. Kamar sangat berantakan. Kami lupa makan. Kami lupa mandi. Kami juga
lupa buang sampah sampai-sampai di kamar ada 3 keresek sampah yang belum
dibuang, oia itu belum termasuk sampah-sampah yang bertebaran dan belum disapu.
Bukan Cuma kamar sih yang jadi kacau, orang-orang di dalam kamar pun semakin
kacau. Wardah jadi sering teriak-teriak, Ulfah sering nyanyi lagu yang lirik
lagunya ‘Hi, i just met met you... bla bla bla bla bla...’, Lusi jadi sering
tidur dengan gayanya yang sok eksotis, dan aku jadi suka ngoploin lagu. Pokonya
keadaan menjadi semakin gila deh!!
H-1 SOOCA aku tidur jam 10 malam.
Aku mengusahakan supaya jiwa dan ragaku tenang untuk enghadapi hari esok. Sebenarnya
aku kurang nyenyak sih tidurnya gara-gara mendengarkan suara-suara orang
berlatih SOOCA di luar yang menyusuk ke dalam sukma. Akhirnya setelah membaca
do’a sebelum tidur aku pun dapat tidur dengan tenang.
Besoknya, aku bangun jam 4.30 dan
bersiap-siap. Aku mengenakan pakiaan terbaikku yang aku gunakan saat SNMPTN
pertama, yakni kemeja putih+rok hijau bercorak bunga orange+kerudung orange. Aku
mengikuti mitos yang mengatakan bahwa warna orange bisa meningkatkan
kepercayaan diri. Entah itu benar atau salah pokonya itu pakaian terbaik aku. Sebelum
pergi aku menelepon mamah, bapa, dan adikku tersayang untuk meminta do’a.
“Mamah do,ain aku yaaaaa”
“Mamah mah teu kudu dibejaan ge
da unggal poe ngaduaan kamu”(tidak usah
diberitau pun mamah selalu mendoakan kamu setiap hari)
“nya atuh da aku deg-degan” (habisnya aku deg-degan)
“Lahaula weh atuh per.. da ikhtiar enngeus, ngado’a ge nggeus. Nya ayeuna mah kumaha Alloh hasilna” (la haula saja Ver.. kan ikhtiar sudah, berdo’a sudah. Ya sekarang terserah Alloh hasilnya)
Percakapan aku dan bapa serta
adikku berlamgsung dengan datar. Mereka hanya menjawab iya dan iya saja. Hanya mamah
yang menenangkan aku. uuuunchh.... :’)
Oke, pertama kita masuk ruang
isolasi. Rasanya deg-degan banget!!! Untuk menangkan diri aku membaca
Al-matsurat serta do’a-do’a yang diajarkan Fitri Karimah kepadaku sehari sebelum
SOOCA. Oke, rasa deg-degan menghilang. Setelah membaca Al-matsurah aku mulai
membaca draft flipchart. Aku menghapal apa-apa yang akan aku tulis di
flipchart. Otakku sudsh tak mampu lagi menghapal apa yang akan aku katakan.
Akhirnya namaku pun dipanggil. Aku dipanggil saat kloter ke5. Deg-degan?? IYA BANGET!!!! Rasanya ingin pipis terus! Pikiran kacau seketika!!! Yang bisa aku lakukan hanya berdzikir pada Alloh. L. Semua orang memberikanku semangat dan aku Cuma bisa senyum.
Selanjutnya aku dan anggota kloter 5 lainnya disuruh masuk ke ruang isolasi 2 yakni lab komputer. Wah gila di ruangan ini sangat dingin!! Ya, aku jadi semakin ingin pipis. Ya sudahlah akhirnya aku pipis. Di ruangan itu hampr semua orang belajar. Awalnya sih aku belajar juga, tapi karena otakku menganggap tulisan-tulisan pada draft flipchart SOOCA ku adalah antigen, jadi mereka menolaknya dan aku dengan sangat terpaksa menutup buku draft dan tidur(sambil komat-kamit dzikir).
Setelah sekitar sejam menunggu, akhirnya kami dipanggil untuk menuju ruang isolasi kecil yang terletak di dekat ruang lab act. Disitu kami mengisi absen dan diberika motivasi oleh siapaaa gitu supaya jangan tegang. Nah disaat saat menunggu, tiba-tiba ada sura jeritan mencengkram yang bergetar ke dalam jiwa. Wah pertanda sesuatu nih... katanya sih ada yang nangis gara-gara gak lulus. Tadinya sih mau kepo tapi untuk menjaga mood kami untuk SOOCA akhirnya kami, kloter 5, sepakat untuk tidak membicarakan suara mencengkram itu.
Kami menunggu tidak terlalu lama. Selanjutnya kami disuruh masuk ke rung lab act untuk mengerjakan flip chart yang sebelumnya sudah diundi terlebih dahulu. Sial, aku mendapatkan case 4!! Case yang paling cacat menurutku karena setiap latihan SOOCA pasti waktunya lebih dari 20 menit. Bersama Alloh aku maju ke meja flip chart dan mengerjakannya dengan didampingi surat Al-insyiroh. Setelah 30 menit, aku dan yang lainnya digiwing ke ruang tutorial untuk menghadapi para penguji. Lalalalalalalalaalalalala........ aku bahkan lupa apa yang aku rasakan saat menuju ruang ujian.
Aku masuk ke ruangan 10. Rasanya? Ah udahlah ga usah nyanya rasanya gimana! Disitu sudah duduk sepasang kakek nenek tua yang terlihat sangat bahagia melihat kedatanganku.
“Ya neng silahkan masuk. Tandatangan dulu”
“udah dok.. hehe”
“sok ditempel flipchart nya”
Setelah aku menempel flip chart, aku berkomat-kamit menjelaskan apa yang aku tulis di flip chart. Kedua penguji memperhatikan aku dengan asyik. Bahkan penguji yang cowo sampai mengangguk-anggukan kepalanya tanda dia mengerti apa yang aku sampaikan. Unccch,,, terharu deh :’)
“blablablablablablablabla.......... sekian untuk persentasi dari saya. Wassalamualaikum warohmatullohi wabarokatu” kataku sebagai penutup.
“neng, waktunya masih 7 menit lagi” kata penguji yang cewe.
What??? 7 menit lagi? Jadi dari tadi aku menjelaskan hanya 13 menit? Ciyus? Miapah? Padahal biasanya aku latihan lebih dari 20 menit. Aku bingung harus bicara apa untuk mengisi waktu 7 menit yang tersisa. Akhirnya dokter yang cowo menyuruhku menjelaskan tentang sentral dogma. Aku pun bacot tentang sentral dogma.
Waktu masih tersisa L
Dokter menanyakan consept
mappingku yang agak aneh.
“ini kenapa eritroblast bisa mati di sumsum tulang? Saya baru dengar”
“maaf dok, saya dapet statement tersebut dari buku Pathology Robbin. Saya juga sebenarnya kurang paham betul”
“oh yaya, kayanya sih bener. Yaudah gapapa”
Tiba-tiba bel tanda tes berakhir
berbunyi. Aku disuruh keluar untuk mereka memprosses score yang akan aku
dapatkan.
2 menit kemudian aku dipanggil lagi masuk ke dalam.
“selamat kamu lulus dengan nilai A” kata penguji yang cewe. Aaaaaaaaaaa rasanya seneng bangeeeeet! Pengennya sih teriak-teriak. Tapi ya karena lagi di depan dosen ya behave dikit lah ya. Aku mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada para penguji sampai bel berbunyi lagi.
Ya Alloh makasih banget. Aku bener-bener ga nyangka bakal dapet nilai A dengan persentasi seperti tadi. Ya untungnya Alloh baik banget. Alloh masih sayang sama aku. aku janji akan belajar lebih giat lagi supaya SOOCA selanjutnya lebih baik lagi. Aaaaamiiiiiiiiiiiiiiiiiiin.
Jatinangor, 4 November 2012