Waktu itu hari Kamis, 7 Maret 2013 pukul 20.00 di Bale Padjajaran 2. Aku dan kelompok tutorku sedang belajar kelompok guna mempersiapkan presentasi di kelas tutorial esok hari. Masing-masing dari kami menjelaskan LI masing-masing dengan bantuan hand-out yang telah dibuat sebelumnya.
.
Awalnya belajar kelompok ini berjalan lancar, semua memperhatikan dengan seksama. Namun semakin malam semakin banyak dari kami yang kehilangan konsentrasi dan tidak fokus atas apa yangsedang teman kami jelaskan. Yanda menertawakan aku karena aku menjelaskan LI anatomi alat reproduksi pria. Kevin terus-terusan menguap sambil memencet-mencet komedo di hidungnya beserta beberapa jerawat di wajahnya. Mushlih seperti biasa, dia diam, dan kali ini dia main laptop. Ketika matanya beralih dari laptop, sungguh tatapan yang cukup menakutkan. Hahaha. Wiwit sibuk dengan LI nya mengenai histologi. Arsi mulai mengutak-atik laptopnya. Kebetulan aku duduk di sebelahnya dan aku lihat dia sedang membuka Yahoo dan Pubmed kalau tidak salah. Elsa mulai mengeluarkan air mata karena mengantuk dan terus-terusan menguap. Hanya Diora yang benar-benar memperhatikan.
.
Ketika aku selesai dengan LI ku, kini giliran Wiwit. Kini semua sudah kehilangan konsentrasi. Elsa, Arsi, dan Diora penasaran dengan video melahirkan yang ada di laptop Arsi. Tidak ada yang memperhatikan Wiwit. Wiwit pun sedih L
.
Setelah Wiwit benar-benar ‘selesai’ menjelaskan LI nya, kami sepakat untuk menonton video melahirkan yang telah membuat Wiwit sedih dan merasa dirinya tidak diperhatikan L huhuhu,, maafkan kami ya Wit.... video melahirkan ini berdurasi 5 menit. Yanda sangat penasaran ingin menontonnya. “gw mau liat dong. Gapapa deh liat kayak gituan. Itu kan bukan punya gw” kalau tidak salah itu yang ia katakan sebelum menonton. Kevin, Mushlih, Nur, dan lainnya ikut mendekat ke laptop Arsi. Pakle yang baru saja mentoring pun ikut bergabung karena penasaran, padahal pakle buka anggota tutor kami.
.
Saat awal-awal pemutaran video kami biasa-biasa saja. Namun kami semua mulai heboh saat kepala bayi keluar dari vagina ibunya. Sepertinya aku yang paling heboh. Aku sampai berteriak-teriak ngilu. Muslih mencoba menenangkan aku. Yanda juga sekarang heboh dan mengeluarkan kata ‘anjir’ dari mulutnya terutama saat kepala bayinya masuk lagi ke dalam.
.
Kepala bayinya keluar lagi!!!!! Kini semuanya berteriak-teriak. Dan nampaknya aku yang paling heboh. Pakle kemudian menenangkan aku. dia berusaha membawaku ke masa kelas 3 SMA..
.
“Kamu harus kuat liat kaya gituan Ver. Inget apa yang kamu tulis pas kelas 3. Di depan bendera merah putih”
.
“tapi iiiiihhhhhhh.... tapi gitu..”
.
“katanya mau jadi obgyn! Di depan merah putih Ver!!!”
.
*saat kelas 3, aku dan teman-teman berfoto di depan bendera merah putih sambil memegang papan cita-cita. Tujuannya adalah memotivasi diri untuk UN dan SNMPTN
.
Aaaaaa.. kepala dan badannya keluar semua. Yanda kembali berkata ‘anjir’. Kata ‘anjir’ terus terulang apalagi saat lubang vagina si ibu dijahit. Aaaah, gila ngilu banget liatnya. Aku meringis dan berteriak-teriak tak kuat melihatnya sambil memegang pelvic ku sendiri. Pakle kembali berseru tentang papan cita-cita dan bendera merah putih lagi.
.
“kamu mau jadi spesialis obgyn kan Ver?”
.
”aduh ga tau nih pakle... L”
.
Ada dilema di kepalaku tentang apa yang sudah aku tonton dan cita-citaku saat masih SMA. Apakah aku sudah yakin mau jadi obgyn??
.
Oke, tinggalkan dahulu cerita tentang dilema. Video ini membuat kita sadar betapa berharganya ibu kita. Betapa berat usaha ibu kita melahirkan kita. Dia rela bersakit-sakit demi melahirkan kita. Sungguh merupakan anak yang tidak tahu diri apabila dia durhaka kepada ibunya.
.
Setelah menonton video ini, kami jadi malas belajar kelompok karena pikiran sudah terdistraksi dan kasur sudah melambai lambai dan memanggil dengan panggilannya yang mesra. Elsa dan Kevin menguap berkali-kali. Akhirnya kami sepakat untuk menghentikan belajar kelompok ini dan melanjutkannya di esok hari.
.
|
Harapan di Depan Merah Putih |
.
|
Lulus dari SMAN 3 Bandung dan Masuk FK Unpad |
.
.
|
Awal Masuk FK Unpad |
.
.
|
Tutor pertama saat FBS 1 dan 2 |
.
.
.
.
Jatinangor, 17 Maret 2013
Vera Dianwari