Vera Praraous

Holla! Akhirnya setelah selama ga SOOCA, aku SOOCA lagi! Udah tau SOOCA kan ya? Baiklah bagi yang belum tau, SOOCA itu adalah ujian lisan khas FK Unpad dimana kita harus mempresentasikan sebuah case di depan dua orang dokter. Yang harus dipresentasian adalah basic science dan juga clinical Science.Haha jadi kemarin, 7 Januari 2014 aku ujian SOOCA yang ke-4. Kali ini tema yang diujikan adalah Endocrine Metabolic Syndrome dan Neurobehaviour System and Special Senses. Yang berbeda dari SOOCA kali ini adalah jumlah case yang harus aku persiapkan. Yap, aku harus mempersiapkan 16 case utama yang ternyata dipecah-pecah case nya menjadi sekitar 22 case. Hahaha... nih daftar case utamanya:

Sejujurnya, pada SOOCA kali ini aku sangatlah kurang persiapan. Saat SOOCA Reproductive System  aku masih sempat membuat draft SOOCA setiap selesai case (satu minggu sati case). Namun pada semester ini aku membuat draft SOOCA itu H-14 hari SOOCA yakni saat libur natal dan tahun baru. Di saat mahasiswa fakultas lain sudah menikmati euforia liburannya selama 2 bulan setelah ujian, aku dan kawan-kawan FK Unpad harus mempersiapkan ujiann dan liburnya hanya 1 minggu di akhir Januari. Ya mungkin ini juga efek aku terlalu banyak mengambil kegiatan organisasi dan kepanitiaan di kampus sih jadinya ga sempet bikin draft. Tapi aku ga nyesel kok seriusan!! Hehehehe..

.

Aku selesai mengerjakan draft 17 case utama pada H-4 SOOCA. Itu baru draft loh! Belum bikin concept map, belum bikin pathogenesis-pathomechanism, belum ngerti, belum hafal, dan belum SOOCA-SOOCAan!!! Gila bangetlah stressnya!! Setiap hari tidur cuma 3-4 jam dan bahkan pada H-1 SOOCA Cuma tidur 2 jam! Meskipun begitu, Aku masih bisa ketawa-ketiwi, nonton film, masak-masakan, dan main twitter, beres-beres kamar, dan gossipping sama Isty. Maklum lah udah 3x SOOCA, tresshold of stress nya udah meningkat. Makannya suka ngerasa lucu ngebayangin pas tingkat satu H-30 SOOCA udah nangis-nangis takut SOOCA padahal Cuma harus belajar 8 case.

.

Nah sekarang cerita H-1

Jjengjengjengjeng.......... (backsound intro Symphony no. 5 in C Minor Beethoven)

Aku dan Isty sepakat belajar bersama sekaligus menyamakan presepsi apa-apa saja yang harus dipresentasikan di SOOCA. Di pagi hari yang indah, setelah mandi, makan, dan beres-beres kamar Isty datang ke kamar membawa tumpukan draft SOOCA. Pagi itu kami masih bisa ketawa-ketawa dan gossip. Saat itu juga Maryam dan Hadiati datang ke kamarku untuk ikut belajar. Jam 12 siang kami berhasil membahas 6 case plus consept map dan pat-pat. Hmmm masih ada sekitar 19 jam lagi untuk belajar 10 case. Ahahahaha... Tapi sebelum kami melanjutkan belajar, kami break shalat dzuhur dan makan siang dulu. Karena mager masak, akhirnya aku, Isty, Hadi, dan Maryam pesan ayam pondok ceria.

.

Jam menunjukkan pukul 14.00. Yang melanjutkan belajar bersama Cuma Aku dan Isty. Hadi dan Maryam kabur karena mereka mau mereview case yang berbeda dengan apa akan aku dan Isty review. Yap, masuk case ke 7, case GBS. Aku baru sadar kalau aku belum selesai ngedraft case GBS ini. Aku jelas panik!!! Dengan segala kebaikan yang Isty punya akhirnya diajarin sama Isty. Sesungguhnya case GBS ini sangat mudah tapi karena draft yang aku pakai bukanlah draft yang aku buat jadinya aku agak-agak ga lancar gitu case GBS ini. Ya bismillah aja lah ga akan dapet case ini L

.

Lanjut ke case spinal cord injury yang dilalui dengan indah karena saat di tutorial aku yang jadi ketua case, hehe.. Nah giliran membahas PTSD, aku dan Isty berwajah suram karena ini adalah case psikiatri yang kami berdua sangat bingung basic science apa yang harus dijelaskan. Setelah berdiskusi agak lama dan berpedoman pada draft SOOCAnya Adrian akhirnya basic sience yg dijelaskan adalah limbic system dan reward mechanism. Udah paling ngaco emang tapi yaudahlah daripada pas SOOCAnya ngelamun.

.

Sekian case sudah kami lewati dengan lancar bagai ombak di tepi pantai dan diiringi semilir angin. Nah jam menunjukkan pukul 17.00. Aku dan Isty akhirnya mengambil break shalat ashar dan maghrib serta makan malam. Saat shalat Ashar, tiba2 ada sebuah pemikiran yang masuk ke dalam pikiranku yang mengatakan bahwa pas SOOCA aku harus pake rok item dan baju bunga-bunga karena aku akan mendapatkan case stroke. Udah waham ajalah ini ._. dan begonya aku percaya dan langsung ke tempat laundry untuk ngambil cucian hari minggu yang ada baju bunga-bunganya. Ahahaha maklumlah udah H-1 SOOCA! Everything can happen termasuk pengen nikah. Iyap betul, Syndrome nikah pra-SOOCA adalah gejala paling umum yang sering terjadi di angkatan 2012. Semua merasa SOOCA adalah hal yang menakutkan hingga menikah adalah satu-satunya cara untuk keluar dari masalah ini.

.

Jam menunjukkan pukul 19.30. Jengjeng...... ada sekitar 6 case lagi yang belum kebahas. Rasanya pengen nangis bangetlah waktu itu. Saking stressnya aku dan Isty nyanyi lagu jadul berjudul “Apa Salah dan dosaku” sekeras-kerasnya sampai-sampai suara kami terdengar ke kamar Maryam yang letaknya berbeda 3 kamar dari kamarku. Kamarku juga mulai terlihat seperti kapal pecah. Kertas draft tersebar dimana-mana, buku didudukin, sampah-sampah makanan mulai berserakan. Ah pokonya mah berantakan banget lah!! Jibang!

“Kayanya gue ga akan tidur Ver”

“Jangan ih, besok SOOCA ty!!!! Kamu butuh tidur!!”

“Taoi gue masih belom review case CSOM sama katarak! Stroke juga belum ngerti”

“Emangnya aku udah? Somatization aja masih belom ngerti pat-pat nya gimana dan apa aja yg harus dibahas”

“Aaaa gimana doooong.....”

***dan lagi-lagi kami nyanyi-nyanyi gak jelas lagi. Teriak-teriak dan nangis-nangis..

“anjir sumpah semester 4 gue mau ngambis! Gue gak mau persiapan SOOCA gue kayak gini lagi gak ngerti apa-apa” kata Isty dengan wajah kecapean.

***kemudian bernyanyi lagi

“Ty, ga sanggup ty, aku mau bikin draft flipchart aja. Jangan sampai besok blank pas mau nulis di flipchart”

“yaudah yuuu bikin draft flipchart aja dari case cerebral palsy”

.

Setelah sekian draft flipchart yang kami buat aku teringat kalau aku belum ngerti sama sekali tentang somatization disorder. Jam sudah menunjukkan pukul 11.30.

“Istyyyyyy aku ga ngerti somatization disorder :( :( :(”

“ih itu mah gampang kali”

“tapi pain mechanismnya gimana? Pat-pat nya gimana coba? Pat-pat dari dr. Luki ga bisa dimengerti”

“yaudah sini gue ajarin”

“gausah deh nanti aja aku mau bobo udah cape bangeeeet”

“yah Ver, gua mah ga akan tidur ah”

“yaudah aku tidur duluan ya”

.

Akhirnya aku tidur dan Isty begadang. Besoknya aku bangun jam 4. Jengjengjengjeng... H-3 jam SOOCA. Tiba-tiba aku panik karena belum review case somatization disorder. Dan entah kenapa aku tiba-tiba lupa apa yang harus dibahas di case stroke dan ampethamine disorder. Karena keterbatasan waktu akhirnya aku hanya dapat mereview case stroke sesuai dengan waham yang aku terima saat shalat ashar kemarin. Hahaha bego banget da percaya gituan!!

.

Pukul 06.30 aku dan Isty berangkat bareng dari kosan. Oia aku akhirnya pake baju bunga-bunga yang ternyata ada di lemari. Hahaha..

Saat keluar gerbang kosan aku dan Isty ketemu sama pakle (nama aslinya Arief Nuryandi). Pakle mengajak kami untuk naik mobilnya. Gak akan ditolak dong hahaha!!! Pakle mengaku kalau dia hanya tidur 2 jam dan sangat takut tidak lulus SOOCA. Di dalam mobil pakle kami membahas case case diabetes bagian metabolisme. Oia Pakle juga sempat nyanyi lagunya Afgan yang kalau gak salah judulnya “jodoh pasti bertemu” yang diputar di radio. Hmmm nampaknya Pakle juga terserang syndrome nikah praSOOCA. Hahahaha.

.

Kami langsung masuk ruang isolasi di C63. Di sana sudah ada banyak orang. Ada yang SOOCA-SOOCAan, ada yang nangis, ada yang ketawa-ketawa, ada yang terlihat pucat, ada juga yang santai menikmati sarapan paginya. Haha, sebut saja orang itu Zulfah. Dengan tenangnya ia makan sedangkan yang lain mulutnya berbusa karena belajar.

.

Jam menunjukkan pukul 07.10. Saatnya pemanggilan kloter pertama. Jengjengjeng... ternyata Aku dan Isty dipanggil di kloter pertama. Mampus aja ini mah!! Belum ngerti Somatoform disorder, belum review case CSOM, belum ngerti juga GBS! Yaudah lah mau gimana lagi. Salah sendiri belajarnya H-3. Salah sendiri ngedraft Cuma asal tulis aja. Salah sendiri!!!

.

Aku satu kloter juga sama Siti Aisyah. Siti Aisyah nampak begitu tenang dengan ekspresi mukanya yang khas. Ternyata dia juga ngelepas beberapa case. Haha ada temen lah.. Saat di ruang isolasi kecil (sebelum ke ruangan untuk menulis flipchart), tiba-tiba aku teringat case Ampethamine dependence dan ingin membahasnya sedikit. Aku banyak bertanya pada Siti tentang case Ampethamine ini pada Siti. Bening juga tiba-tiba ingin membahas case stroke. Dia nanyain MOA nya Aspirin apa. Ya pokonya di ruangan isolasi kecil itu kami review case-case yang tiba-tiba terlupakan aja.

.

Teeeet.

.

Yap, waktunya menulis flipchart. Kami keluar ruang isolasi dan mengambil nomor undian. Aku dapet nomor 11 yang ternyata casenya adalah APETHAMINE DEPENDENCE!!!!!!! Dan Bening mendapatkan case STOKE!! Seketika aku tremor dan merasa hidup ini tidak adil karena aku belum sempat review banyak mengenai case ini. Saat menulis concept map pun aku bingung apa yang harus aku tulis. Namun aku harus tegar. All i need to do is remembering what i have learned. Aku juga gugup karena pas SOOCA-SOOCAan aku menghabiskan waktu lebih dari 20 menit. Ya mepet-mepet gitu lah.

.

Jujur terjadi penyesalan tiada tara dalam hati ini. Kenapa aku gak rajin sih? Kenapaaaaa???? Yaudah lah bodo amat. Sekarang tinggal presentasi 20 menit terus pulang ke kosan. Masalah nilai mah udah gak peduli yang penting lulus!! Biarin dapet C atau D juga!!

.

Saat aku masuk ke ruang presentasi ternyata dosennya baik-baik!! Aku kedapetan dosen PHOP yag supeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeer baik!! Dari penampilannya terlihat seperti seorang ibu yang menyayangi anaknya.

.

Then i do the presentation.

Harus tau banget, aku menjelaskan mengenai case yang aku dapatkan hanya 10 menit!!! Dan sejujurnya aku menjelaskannya ngalor-ngidul dan sok tau. Aku sejujurnya lupa criteria diagnosis dari dependence, withdrawl, dan criteria diagnosis lainnya. Astagfirulloh ini cobaan apa lagi? Apakah ada yang aku lewatkan? Akhirnya aku mencari-cari celah apa yang bisa aku jelaskan lebih detail hingga aku menjelaskan anatomi limbic system karena itu yang paling aku mengerti dibandingkan yang lain.

“waktunya masih ada neng. Masih lama...” kata dosen penguji.

Akhirnya aku terbujur kaku di samping flipchart sambil gigit bibir.

*TEEEEEEEEEET* waktu SOOCA habis.

Aku disuruh keluar ruangan untuk menunggu penilaian. Aku menunggu cukup lama di luar padahal teman-teman yang lain sudah tau hasil SOOCA mereka. Aku penasaran apa yang terjadi di dalam ruang SOOCAku. Duh aku lulus gak yaaaaaaa?? Saat aku mengintip, nampak dua dosen yang nguji aku lagi diskusi. Kayanya diskusinya serius banget deh soalnya dahi mereka sampai kerung kaya si @infowatir. Bahkan salah satu diantara mereka ada yang sampai nunjuk-nunjuk flipchartku dan membandingkannya dengan kertas penilaian. Aiiih ada apa ini? Ah curiga remedial ini mah :( :(

.

“Ya neng silahkan masuk lagi. Sok duduk dulu yang nyaman” kata dosen penguji.

“Kamu tau gak apa yang kurang?”

“emmhh... apa ya dok, saya juga tidak tahu. Sepertinya saya kurang detail menjelaskan criteria diagnosis”

“ah enggak kok.. bukan itu”

“lalu apa dok?”

“pertama kamu tidak menulis sinus tachycardia di case review, tidak menyebutkan prognosis, tidak BHP nya kurang tepat, dan PHOP kurang begitu dijelaskan”

“maaf dok tapi nampaknya untuk BHP saya sudah menjelaskannya panjang lebar mengenai komunikasi”

“iya sih.. itu juga bener, tapi akan lebih tepat kalau kamu menjelaskan family involvement. Tapi yaudah lah gapapa. Oia kamu juga tidak menjelaskan pathogenesis-pathomechanism di concept map! ”

“(melirik ke concept map yang sangat simple) ah iya dok sebenarnya tadi saya sudah menjelaskannya secara lisan. Tidak ditulis dok karena waktu menulisnya kurang (beralibi, padahal mah lupa lagi)”

“tapi akan lebih baik lagi kalau ditulis ya neng..”

“baik dok.. (hati terasa tercabik-cabik karena nampaknya aku ga akan lulus. Yang kurang banyak bangeeeeeet! Parah!)”

.

Namun takdir berkata lain..

.

“Jadi selamat ya.. kamu lulus.. nilainya A”

“HAH??????? Benar dok?”

“iya.. A nya juga gendut kok...”

“berapa dok?”

“yaaa ada deh... haha”

**aku curi-curi pandang tapi hanya mendapatkan angka kedua yakni angka 9. Kemungkinannya nilaiku adalah 89 karena kalau 99 kayanya gak mungkin banget!! Lah kurangnya sebanyak dosa gitu..

.

Aku pun pulang ke kosan seperti melayang karena tidak percaya apa yang telah terjadi. Ya Allah, makasih banyak atas nikmat yang engkau berikan hari ini meski akunya kayak gini :( :( InsyaAllah aku akan belajar lebih giat lagi di semester 4. Pokonya SOOCA semester 4 belajarnya harus nyicil!!!!