RSS

Manusia Paling Pintar yang Pernah Aku Temui



hai semua, apa kabar? semoga kalian semua baik-baik saja ya... Amien. well, hari ini aku mau cerita tentang manusia paling pintar yang pernah aku temui sepanjang hidupku.Hehe Ceritanya bermula dari hari Sabtu yang cerah 27 November 2020. Aku pergi ke sekolah untuk mengikuti pelatihan olimpiade Biologi bersama alumni. loh ko sama alumni? yeap, soalnya Pak Bagja, guru biologi bidang kedokteran sedang berhalangan hadir karena harus menemani Kang Deandra pergi ke Surabaya untuk lomba. Aku sampai di sekolah jam 9 pagi, namun belum ada murid-murid peserta olimpiade yang lalu-lalang di sekolah. akhirnya aku bertemu dengan Tami, peserta olimpiade cabang biologi. "Tam, ko belum mulai? Pelatihannya di mana sih?" tanyaku pada Tami.
"Loh, bukannya jam 10.30 ya? Kalau ga salah sih di ruang Avi, tapi Bu Erni bilang di perpustakaan. Tapi ga tau deng,..."
"oh"
"eh aku mau ngerjain tugas Bahasa Ingris dulu ya.., dadah"
"dadah"

Aku sedikit kesal karena aku datang terlalu pagi. akhirnya aku mengerjakan LKS Pkn karena hari Rabu akan diadakan Ulangan Harian. Aku terpaksa menunggu hingga jam 10.30.

Akhirnya waktu menunjukkan jam 10.30. Aku pun bergegas ke ruang Avi. di koridor aku bertemu dengan Ice, peserta olimpiade kimia. Belum sempat sampai ke ruang Avi, Bu Erni langsung menyuruh kami untuk ke Perpustakaan karena ruang Avi sedang dipakai.

Sesampainya di perpustakaan kami (para peserta olimpiade) disuruh membuat lingkaran bersama alumni peserta olimpiade. Ice disuruh bergabung bersama Kang Adit. Aku sendiri bingung harus bergabung dengan siapa karena tak ada satu pun peserta olimpide biologi yang datang. Aku akhirnya bertanya pada Bu Erni.
"Bu, saya bergabung dengan kelompok mana ya bu?"
"kamu olimpiade apa?"
"Biologi bu.."
"oh kalau biologi pelatihnya pa Bagja.."
"loh, bukannya hari ini sama alumni ya bu?"
"ia sih, tapi Kang Iqbal ga dateng"
"yah,,,,,," (aku sedikit kesal)
"ya sudah, kamu gabung sama Kang Adit aja"

Dengan sedikit kesal aku akhirnya bergabung dengan kang Adit dan peserta olimpiade kimia. Aku serasa anak yang dibuang, haha. Aku merasa geje di antara kerumunan anak pecinta Kimia. saat pertama aku melihat Kang Adit, aku berfikir kira-kira umur dia sekitar 27,28, atau berapa lah, yang pasti aku pikir dia adalah seorang bapak yang punya istri dan satu anak (hehe,, maaf kang....). but how can,, dia berusia 21 tahun. Pertemuan pertama dengan beliau hanya perkenalan. Dia bercerita banyak tentang dirinya. begini cerintanya...

beliau bernama Raden Aditya Wibawa Sakti. beliau adalah alumni SMAN 3 Bandung angkatan 2007. so, it means that he is 21 years old. Beliau berasal dari kerajaan Majapahit (nenek moyangnya) pinggiran yang miskin. Saat kang Adit SD, orang tuanya di PHK sehingga untuk makan saja, mereka sekeluarga harus mencari paku di jalanan dan menjualnya. Namun, hasil menjual paku tersebut hanya cukup untuk membeli makan adik, ayah dan ibunya saja. hiks hiks.. Saat masih kecil Kang Adit suka memulung kertas-kertas yang dibuang oleh orang-orang. Beberapa di antaranya adalah tentang Filsafat, wow! Saat umur 7 tahun, seorang Profesor datang padanya dan menanyakan beberapa hal tentang Filsafat, dan yap,, kang Adit dengan lancarnya dapat menjawab pertangaan itu.

Beliau cerita kalau dirinya sangat jarang belajar. Kalaupun belajar, beliau lebih suka dengan melihat langsung fenomena. Saat SMA pun Kang Adit belajar jikalau temannya meminta bantuan untuk belajar. Itupun materinya baru dibaca 5 menit dan jreeeng.... langsung ngerti. Di SMAN 3 Bandung, Kang Adit ga suka sama guru kimia bernama Bu Ika (hehe). Kang Adit mendapatkan nilai 40 untuk kimia karena beliau malas mengerjakan soal dari guru kimia bernama Ika. Karena jeleknya nilai ini, Kang Adit ingin mengikuti olimpiade kimia. Bu ika, si guru Kimia yang menyebalkan ini merendahkan Kang Adit dan bilang : " kamu ga akan bisa menang" . eh, tanpa di duga-duga kang Adit memenangkan medali perunggu. Honestly, kang Adit bilang dengan santai: " sebenarnya saya bisa memenangkan emas, tapi saya sudah malas mengerjakan. saya malah makan, hahahahahahaha". And you know what, sekarang Kang Adit sedang menempuh pendidikan S3 dan menjadi dosen bu Ika, si guru Kimia menyebalkan itu. Hahahaha, I can't laugh anymore. Kalau aku adalah Bu Ika, pastilah aku akan malu.

oh ia, IQ kang Adit adalah 210 !!!!!!! how can? what a genius human he is! psikologi sampai bilang " kamu itu sebenarnya apa sih?" Namun, karena tingginya IQ, beliau terkena penyakit jiwa apaaaaaaa gitu. Tapi sekarang udah sembuh ko. Karena kepintaranya ini, kang Adit bisa meramalkan senyawa atau atom atau molekul atau apa gitu ya... secara komputerisasi. Kang Adit bilang: " 50 tahun lagi, virus HIV bisa dihancurkan dengan Adit's carbene. wooooow....!!! Kang Adit bilang kalau udah sekitar 500 senyawa yang udah beliau ramalkan, dan udah banyak dokter-dokter yang bertanya tentang senyawa padanya.

well, Actually banyak banget hal-hal menakjubkan tentang Kang Adit, but, my hand are too tired untuk mengetik. jikalau kalian bertemu dengan orang ini, kalian sangat beruntung sekali karena dia adalah ORANG TERPINTAR YANG PERNAH SAYA TEMUI




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Puisi Gadis Kecil

Hi blogger.. Gimana kabar kalian? Semoga baik-baik saja saat membaca postinganku. Amien.

Udah lama banget aku ga posting tulisanku di blog. Aku jadi jarang online di komputer sejak masuk dunia kelas 2 SMA :) There are so many things to do, hehe. Tapi karena tangan gatel pengen coret-coret blog akhirnya ol di hp deh. So maaf kalo ga ada foto-foto bagus yg bisa di share :)

kali ini aku tulis puisi tentang gadis kecil. Tadinya puisi ini aku tulis buat lomba tulis puisi, tapi karena keterbatasan biaya aku cuma kirim 2 puisi aja (puisi lain akan aku posting lain waktu, hehe).

Aku terinspirasi nulis ini waktu liat gadis kecil yang galau di bawah pohon sambil bawa tumpukan coet yg ia jual. Huu sedih..

So this is it, please enjoy..

Berjalan di atas bulatan fantasi..
Keringat gadis 5mm membasahi permukaan..
Sambil mengusap dahinya, kelopak mata itu mengalami perlambatan untuk menemui tepi satunya..
Udara yang dulu berlari lari melalui rongga hidungnya, kini berjalan lesu..
Cahaya matahari yg menyinarinya tak secerah cahaya kehidupan yang ia punya..
Kehangatan cinta yg ia miliki tak memiliki luas permukaan yg cukup untuk menyelimutinya..
Terlalu sedikit yg tersisa..
Terlalu sedikit yg terasa..

Berdifusi menuju kehidupan dengan kekentalan kalbu yang hipotonik..
Terbuang dari ramainya partikel kehangatan..
Keluar secara paksa melalui membran permeable dan tak bisa kembali..

Kemana kau akan pergi wahai gadis 5mm?
Sendiri mengumpulkan puing puing kehidupan yg tersisa dalam hati..
Entah apa yg terjadi..
Mungkin mengulur waktu untuk menempuh perjalanan bersama malaikat lintas kehidupan..
Mungkin pula mempercepat waktu keberngkatan..
Tak ada yang bertanya..
Tak ada yg ingin tahu
Hanya gadis 5mm dan 2 kaki kecilnya..

Terlalu kecil untuk mengukur tubuhnya..
Terlalu kecil waktu yang ia miliki untuk mengukur tubuhnya sendiri..
Terlalu kecil pula irama detak jantung yang bermusikalisasi dengan harmoni..

Wahai gadis 5mm..
Kutahu kau tak sekecil apa yang kau miliki..
Kekecilanmu membawa pengorbanan besar yang tak ternilai harganya..
5mm di dunia hanyalah nilai skala yang berbanding terbalik dengan apa yang akan kau dapat di kehidupan nanti..

Gadis 5mm..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS