RSS

Sumpah Dokter 2007



24 April 2013. Hari ini adalah hari  yang dinanti oleh akang dan teteh 2007. Yap, hari pengangkatan Sumpah Dokter gelombang III. Pada hari ini aku bertugas menjadi protokoler bagian LO tamu VIP dan Rohaniawan. Jujur aku agak nervous dan takut salah saat bertugas. Malam sebelum hari ini aku tidak bisa tidur. Aku gelisah bagai nasib sang kentut yang ingin keluar tapi ditahan-tahan. Hahaha.

Aku memasang alarm pukul 02.30. Aku tidak mau ditinggal mobil teh Herza yang katanya akan datang pukul 05.00. Tapi emang dasar JAHE (Jago Hees) akhirnya aku bangun pukul 02.50. Dengan muka panik ditambah dinginnya udara jatinangor yang merasuk ke dalam sukma, aku mengambil baju dan handuk untuk mandi. Emang dasar udara dingin yang menggelitik terlalu keras membuatku enggan untuk mandi dulu. Supaya badan sedikit hangat dan berani bertempur melawan air untuk mandi, aku minum secangkir teh tarik dulu.

Setelah merasa cukup hangat, aku melangkahkan kaki ke kamar mandi dan mandi dengan cepat supaya bisa lekas berdandan. Aku mandi sekitar 30 menit (ini cepet atau lama sih?). Jam menunjukkan pukul 03.32 dan dengan segera aku langsung membangunkan Ulfah yang bertugas sebagai paduan suara. Awalnya Ulfah sulit dibangunkan tapi dengan sedikit goncangan ala Vera yang cetar membahana akhirnya Ulfah bangun dan mandi.

Aku berdandan di kamar Chika karena aku tidak mempunyai alat kosmetik. Maklum lah udah cantik, ga perlu dipoles-poles lagi (hahahoek). Tapi karena memang dituntut untuk berdandan akhirnya aku berdandan seadanya (hanya memakai pelembab, foundation, bedak, eye shadow, maskara, dan lipstik). Banyak yang bilang aku seperti tidak memakai makeup sehingga aku harus sedikit mempertebal lipstik di bibirku.

Jam menunjukkan pukul 05.00. Teh Herza belum datang. Waah seriusan nih?? Yaudah lah mungkin dia di jalan, pikirku.

Jam menunjukkan pukul 05.20. Teh Herza belum juga datang. Di SMS gabisa, ditelepon ga bisa, di BBM juga ga bisa. Aku dan teman-teman lain (Ina dan Putri) mulai khawatir jangan-jangan kami ditinggal. Tapi sih sepertinya memang masih di jalan karena Teh Nana yang akan mengantar John dan Akbar pun belum datang. Untuk membunuh waktu kami bercengkrama sambil makan roti dan popmie. Akbar bercerita tentang ulang tahunnya yang ke 18. Katanya Akbar dikerjai habis-habisan oleh ibunya. Ibu Akbar mendandani Akbar seperti wanita saat ia tertidur nyenyak dan saat Akbar bangun mulutnya dimasukin garam. Hahaha.

Pukul 05.45 Teh Nana datang. Teh Nana merasa heran kenapa Teh Herza belum datang. Sebelum berangkat ke Bandung (tempat pengambilan Sumpah Dokter), Teh Nana menyuruh Putri menelepon Teh Herza menggunakan handphonenya. Setelah beberapa kali tidak diangkat akhirnya Teh Herza mengangkat teleponnya. Katanya dia sedang di jalan menuju bale. Setelah memastikan Teh Herza di jalan menuju bale, Teh Nana segera melesat ke Bandung bersama Akbar dan John.

Jam menunjukkan pukul 06.15. Teh Herza masih belum datang. Aku dan yang lainnya mulai panik. Duh gimana nih? Gimana kalau teh Glo marah gara-gara kita telat?? Setelah menunggu sekian lama yang sangat lama sekali, akhirnya teh Herza datang menjemput kami ke bale pukul 06.30. Teh Herza meminta maaf kepada kami karena dia bangun terlambat. Dia bilang dia habis jalan-jalan sampai larut malam bersama teh Dita.

Mobil Teh Herza pun melaju setelah menjemput teh Dita di Pinewood. Teh Dita cukup lama sekali keluar dari apartemen. Wah kalau gini udah pasti banget terlambat nih!!! Jam sudah menunjukkan pukul 06.40 dan acara dimulai pukul 07.30. seharusnya sebagai protokoler yang professional kami datang lebih awal, tapi ini sudah sangat terlambat!!!!

Setelah Teh Dita datang sekitar pukul 06.49, kami semua langsung melesat ke Bandung. Entah berapa kecepatan yang dipakai teh Herza untuk mengendarai mobilnya. Pokoknya sangaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaat cepat!!! Aku sampai mual di dalam mobil. Mulut rasanya sangat asin dan perut berputar tak karuan. Aku hanya bisa minum air putih  untuk meredakan mualku. Aku ngeSMS Ulfah bertanya padanya apakah dia memiliki Tolak Angin. Sumpah, sepertinya aku akan muntah ketika sampai. Tapi untunglah teh Dita memiliki permen karet mint sehingga rasa mual dan ingin muntahku hilang.

Yap! Akhirnya kami semua sampai di Graha Sanusi Bandung pukul 07.21. disana sudah ada banyak sekali orang. Waduh tuh kan telat. Menurut informasi dari beberapa protokoler, tadi pagi ada briefing dari teh Glo tentang beberapa perubahan dan pembagian kertas kursi. Aku yang baru datang tentu saja bingung. Tapi untunglah teman-teman protokoler lain berbaik hati memberitahu apa-apa yang diberitahukan saat briefing.

Rohaniawan pertama yang datang adalah dari agama buddha. Dari perawakannya menurutku dia mirip dokter Santo sang dosen CRP. Rohaniawan kedua ynang datang adalah dari agama kristen protestan. Nah kalau ini sepertinya sih orang sibuk karena dia selalu mengetik sms dalam keadaan apapun. Setelah sekitar beberapa aku melihat denah kursi, aku baru sadar bahwa aku salah menempatkan mereka di tempat duduk. Aku malah menempatkan mereka di tempat duduk orang tua. Seharusnya aku menempatkan mereka di tempat duduk VIP. Ngerrrrrrrr..

Tamu-tamu pun akhirnya memenuhi gedung. Jam menunjukkan pukul 09.00. Aku baru tahu kalau acaranya memang diundur menjadi pukul 09.00 *akibat telat dan ga ikut briefing*. Pada tepat pukul 09.00 ini pintu gerbang ditutup sehingga tidak ada yang boleh masuk kecuali setelah prosesi do’a selesai. Teman-teman protokoler resepsionis menjadi barikade. Aku disuruh menjaga meja resepsionis. Saat aku menjaga meja, seorang lelaki yang mana merupakan orang-tua dokter baru mengajaku mengobrol.

“Eh neng, kamu kerja kaya gini dibayar berapa?”
“Oh enggak Pak, kami tidak dibayar”
“Lah, terus kenapa anak saya ditagihin uang 100.000?”
“Mungkin itu untuk biaya makan siang, dekorasi, souvenir, dan lain sebagainya pak”
“Wah masa? Haha ga mungkin. Itu kan beda”
“Waduh kalau masalah itu saya kurang tahu pak, maaf.”
“Ih benerean nih kamu berdiri kayak gini ga dibayar sama sekali?”
“Iya pak, ini memang sudah tugas kami. Kami tidak dibayar” jawabku sambil terus tersenyum.

Prosesi pembacaan do’a telah selesai. Para tamu yang tidak bisa masuk karena terlambat kini bisa masuk. Aku sebagai LO tamu VIP dan Rohaniawan ikut masuk dan berdiri di samping para tamu VIP dan rohaniawan.

Acara selanjutnya adalah pemanggilan dokter muda untuk menerima naskah sumpah dokter serta kitab suci masing-masing agama. Entah mengapa tapi aku merasa sangat senang ketika nama akang-teteh 2007 dipanggil namanya. Palagi kalau yang dipanggil dengan kata ‘Cum Laud’ di belakang namanya. Rasanya jadi termotivasi untuk menjadi seperti mereka para CumLauders. IPK tertinggi pada sumdok kali ini dipegang oleh Teh Monik, sang Mahasiswa Berprestasi tingkat Unpad dengan IPK 3.81. wow!! Subhanalloh :’)

Setelah semua nama dokter muda dipanggil, kini saatnya upacara pengambilan sumpah. Aku mengantarkan para rohaniawan untuk berbaris di dekat dokter muda sesuai dengan agamanya masing-masing. Sebenarnya aku sudah sangat sering mendengar kalimat-kalimat sumpah dokter, apalagi pada saat pelajaran BHP. Tapi enatah mengapa pembacaan sumpah dokter kali ini terasa berbeda. Rasanya seperti ‘JLEB’ banget gitu. Terasa makna yang begitu mendalam di setiap kalimat yang diucapkan. Mataku sudah berkaca-kaca tapi aku tetap menahan supaya air mata tidak tumpah. Aku tidak ingin makeupku hancur.

Acara selanjutnya adalah penandatanganan surat bukti sumpah dokter dan sambutan dari dokter dokter baru yang diwakili oleh Kang Dani Ferdian. Beliau adalah ketua angkatan 2007. Pidatonya kang Danfer sungguh mengesankan, apalagi pada bagian terakhir. Dia bercerita tentang kehidupan dokter dan orang-tua. Seketika aku inget mamah dan bapa. Kang Danfer bercerita tentang dokter yang sangat sibuk hingga jarang bertemu dengan orang-tua mereka. Tapi, bagaimanapun keadaan kita, orang-tua akan selalu mendukung kita dan mendo’akan yang terbaik bagi kita. Satu hal yang aku ingat dari kata-kata kang Danfer: “Acara sumpah dokter ini adalah salah satu bentuk abdi seorang anak kepada orang-tuanya terlepas dari hasil yang ia dapatkan baik cumlaud ataupun tidak. Ini semua adalah usaha maksimal yang dapat kami berikan”. Seharusnya sambutan ini hanya diberi waktu 3 menit, tapi nampaknya kang Danfer berbicara cukup banyak dan menghabiskan waktu 15 menit. Duh kakiku mulai pegal. Tapi aku harus tetap bertahan karena anggota protokoler HARUS professional.

Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Kang Ubaidillah selaku ketua forum dokter muda. Beliau juga sebenarnya hanya diberi waktu sambutan 3 menit. Tapi ya...hmmmm.... sekali lagi sambutan berlangsung lebih dari 3 menit.
Selanjutnya sambutan dari dr. Bambang selaku ketua alumni FK Unpad. Ini juga sebenarnya hanya diberi waktu 3 menit. Tapi siapa sih yang bisa pidato Cuma 3 menit? Beliau lagi-lagi pidato lebih dari 3 menit. Aku pun apabila disuruh memberikan sambutan atau pidato pasti akan lebih dari 3 minit. Menurutku 3 menit itu hanya cukup untuk pembukaan sambutan saja. Nah ini adalah point evaluasi yang perlu diperhatikan oleh seksi acara sumpah dokter.

Sambutan selanjutnya adalah dari dekan FK Unpad tercinta, Prof. Dr.med. Tri Hanggono Achmad,dr. Sudah bisa dipastika beliau pasti akan memberikan sambutan dengan waktu yang sangat lama. Pada sesi ini kakiku sudsh bergetar dan tak kuat menahan bera badanku, apalagi aku memakai sepatu tinggi. Aku melihat sekitar siapa tau ada teman protokoler yang mau menggantikan aku. Tapi,,, there’s no one!! Loh, teman-teman protokoler pada kemana? Kok tinggal aku sendiri? Karena sudah tidak kuat, aku langsung jalan cepat keluar ruang prosesi.
Saat keluar, hmmmm,... mereka sedang asyik berfoto ria tanpa aku. Teh Glo menghampiriku sambil tersenyum.

“Pasti pegel ya?”
“iya Teh..”

Aku akhirnya diberi minum dan sedikit snack kecil untuk mengganjal perut. Setelah dirasa kuat untuk berdiri, aku kemudian berdiri lagi dan masuk ke ruang prosesi. Sekarang adalah acara yang paling membuat cirambai semua orang termasuk para tamu undangan. Ya, penyanyian lagu dan pembacan puisi serta pemutaran video berisi kumpulan foto masa kecil para dokter muda. Aaaaaa ini so sweet banget... pada saat paduan suara menyanyikan lagi “Andai Aku Besar Nanti”, para dokter muda memberikan rangkaian bunga kepada orang-tuanya masing-masing. Aaaaaa, ini udah ga bisa ditahan lagi. Aku nangis! Aku langsung teringat orang-tuaku di rumah. Aku tidak mau nangis tapi air-mata ini mengalir tanpa ada kontrol. Untungnya ternyata maskara yang aku pinjam dari Chika adalah waterproof. Fiuh.... untunglah.. Chika memberiku selembar tisuue untuk mengelap air mata yang bercucuran. Aaaaa makasih Chikaaa...

Acara selanjutnya adalah ramah tamah. Tapi sebelumnya aku dan teman-teman protokoler lain harus membagikan souvenir titipan kang Ubaidillah terlebih dahulu. Naaaaaah baru deh MAKAN-MAKAN!!! Yuhuuuuuuuu.. Cihuuuuuy!!! Inilah waktu yang ditunggu-tunggu. Aku mencoba hampir semua makanan yang aku juga lupa apa nama makanan tersebut. Hohoho...

Ada banyak kejadian unik ketika makan-makan.
  1. Kang Dudu dan John meminum fla pudding karena kehabisan pudding. Awalnya John mengolok-olok Kang Dudu tapi ternyata dia malah ketagihan. Kang Dudu dan John menghabiskan satu gelas air mineral fla pudding dengan cara disedot menggunakan sedotan.
  2. Kang Dudu ngegaring luar biasa garing.
“Ih kenapa coba itu kambing guling dimakan?kenapa ga dipeluk aja?”
Rrrrrrr... kalau ini lagi running man aku mau setel musiknya Gwangsoo. Terengteng terengteng.. terererenteng... terererenteng.. tererereng...
  1. Nadia dengan hebohnya meneriakkan nama kecengannya. Siapa dia? Yap, sebut saja RYM :D :D.
“Aku mau RYM...”
“RYM terimalah cintaku”
“Aaaaaaaah RYM.....”
“Eh liat itu ada RYM jemput aku pake payung biru”
  1. Dan lain-lain

Sejujurnya aku agak sedih ketika makan-makan. Aku ga kebagian pudding : ( padahal katanya puddingnya enak. Sensasinya sangat menggoda membadai. Akhirnya aku hanya kebagian flanya doang. Tapi aku makan fla tidak segila John dan kang Dudu.

Saatnya pulaaaaaaang..  Kali ini aku pulang naik bus kebangsaan FK karena mobil teh Herza sudah penuh. Saat sudah di bus aku ingat bahwa papan jalanku ketinggalan. Tadinya aku mager mengambilnya karena di luar turun hujan. Aku pun menelepon orang-orang yang sekiranya masih berada di gedung. Eh sialnya yang aku teleponi sudah pada meninggalkan gedung sehingga terpaksa aku harus mengambilnya. Aku meminjam sepatu Tantika untuk berlari. Gila aja kalau aku lari-lari di tengan hujan pake sepatu tinggi. Ntar malah dikira cinderella (apasih ver) hahahaha. Setelah mendapatkan kembali papan jalanku, bus FK pun melesat ke Jatinangor mengantarkan kami pulang.

Sungguh acara Sumpah Dokter ini sangat mengharukan. Ini adalah pengalaman yang sangat menyenangkan untukku sebagai mahasiswa tingkat 1. Terimakasih Protokoler FK Unpad yang telah mengizinkan aku merasakan suasana Sumpah Dokter 2007 ini. Ini akan aku jadikan motivasi supaya aku bisa lebih giat belajar.
PROTOKOLER!!!! PRO PRO PRO PROTOKOLER PROFESSIONAL!!!


Jatinangor, 24 April 2013
Vera Dianwari

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kenangan Madrasah Part 1

Dulu aku adalah anak yang aktif dan riang gembira. Hampir semua kegiatan di Madrasah Khusnul Khotimah tercinta aku ikuti. Waktu itu adalah Hari Maulid Nabi. Setiap kelas harus menampilkan suatu persembahan yang akan dibawakan di atas panggung. Kelas satu membaca Al-Qur’an, kelasku (kelas dua) yang diajar oleh A Ujang disuruh membawakan lagu “Gegap Gempita” yang diaransemen oleh A Epul yang suaranya cetar membahana. Aku lupa siapa yang menciptakan liriknya, tapi yang pasti menurutku liriknya sangat bagus dan dapat dijadikan renungan.


Telah kita diberitakan..
Akan tibanya hari kedatangan..
Musibah melanda semesta alam..
Tiada siapa yg dapat menghalang..

Bila tibanya hari kedatangan..
Sujud menyembah kepada yg esa..
Akan dihitung segala amalan..
Seperti mana yg telah ditentukan..

Lalu..
Berbunyi..
Sangkakala membelah langit..
Gegap gempita..
Masing.masing berlindung diri..

Ibu kehilangan anak dikandungan..
Bintang yg di langitpun berguguran..
Kala itu tobatmu tidak berguna lagi..

Wahai muslimin..
Umat semua..
Kembalilah kita kepada Alloh..
Hindarkan diri..
Dari dosa.dosa..

Agar disana..
Tiada penyesalan


Nah, kelas diatasku penampilannya lebih asyik!! Mereka membawakan tari Magadir (semacam tari Saman) dan juga Tagonian. Dari dulu aku dan teman-teman lainnya sangat mendambakan penampilan tersebut. Sayangnya sampai sekarang aku belum pernah mendapat kesempatan untuk menari Magadir. Bahkan sampai aku tidak mengaji lagi di Madrasah Khusnul Khotimah :(


Jatinangor, 23 April 2013
Vera Dianwari

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

SELAMAT HARI KARTINI



-SELAMAT HARI KARTINI-
Iya. Ini memang sungguh sangat telat. Ini semua karena internet bale ‘olo-olo’. Tapi kan di belahan bumi lain ini masih tanggal 21 April. So, i think it is not too late to say “Selamat Hari Kartini”. Sesungguhnya aku ingin menggambar wajah Kartini yang benar-benar mirip, tapi setelah mencoba, yang tergambar adalah wanita ini. Hohoho.. Tak apa lah, yang penting kan wanita. HIDUP WANITA INDONESIA!!!!! :D

Jatinangor, 21 April 2013
Vera Dianwari


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kacangnya ga Nyala

  • Suatu pagi yang indah Wardah bangun sambil mengucek-ngucek mata
  • Wardah: ih kok itu ga nyala?
  • Aku dan Lucy: Apaan?
  • Wardah: itu?
  • Aku: apa?
  • Wardah: kacang
  • Lucy: hah kacang?
  • Wardah: iya, itu kacang kenapa ga nyala?
  • Aku: war kamu ngelindur?
  • kemudian wardah tertidur lagi dengan posisi yang nyenyak
  • Aku: tuh kan wardah ngelindur
  • Lucy: hahaha
  • Tiba-tiba wardah bangun kembali
  • Aku: Lucy, ini Wardah beneran bangun atau ngelindur?
  • Lucy: ga tau
  • Wardah: aku ga ngelindur ih (sambil kucek-kucek mata)
  • Lucy: terus tadi maksudnya kacang apa?
  • Wardah: itu kacang kenapa ga nyala?
  • Aku: hahaha kacang apa??
  • kemudian Wardah kembali tertidur

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PROBLEM OF COMMUNICATION



i didn’t meet granny (Paphutsorn Koong Wongratanapitak) and talk with her since a long-long time ago, but Aul did! Aul and granny talked about Billy Gillman and what i thougt was as same as what Aul thought :D
I was so shock knowing about this. but yes, it just a problem of communication.

cc: Aulia Zahrina Qashri

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Resep Rahasia

Kamis, 11 April 2013 FK Unpad tahun pertama libur. Horeee!!! Aku, Ulfah dan Lucy jalan-jalan ke Jatos dengan niat ingin membeli kebutuhan sehari-hari seperti sabun dan lain sebagainya. Baru masuk ke Jatos, Ulfah sudah kelaparan sehingga kami mengunjungi foodcourt Jatos untuk mengisi perut. Di sana kami sangat bingung karena ada banyaaaaaaak sekali makanan. Kami mencari makanan yang murah-murah supaya tidak hedon. Banyak sekali orang menawarkan makanan di sana. Ada yang menawarkan iga bakar, ayam ini, ayam itu, ayam tralalala, ayam trililili, ikan ini, ikan itu, dan makanan-makanan lain. Akhirnya Ulfah jatuh hati pada menu gudeg jogja dengan harga Rp. 10.000. Lucy pun memesan mie Yamin di (sebut saja XXXX). Aku galau ingin memesan makanan apa. Akhirnya aku mengikuti Lucy memesan mie Yamin di XXXX.

Kami bertiga makan tak jauh dari XXXX. Aku duduk menghadap XXXX sedangkan Lucy duduk menghadap aku. Aku dengan mataku yang kepo, melihat sekeliling foodcourt jatos. Sedag asyik-asyik kepo, tiba-tiba badanku ngabirigidig sendiri. Aku melihat pelayan wanita XXXX sedang NGUPIL!!!! Kalau bahasa Sundanya sih nuju ngorong. Geuleuh ga sih? Aku memesan makanan di tempat itu dan pelayannya NGORONG!! Aku berusaha berfikir positive. Aku harap pelayan yang memasak yamin untukku dan Lucy tidak jorok seperti pelayan yang aku lihat.

Pelayan wanita XXXX itu berhenti ngorong karena dia melihat ada pengunjung Jatos datang padanya. Segeralah ia mengelapkan tangan yang tadi dia pakai untuk ngorong ke tembok dan menawarkan menu-menu yang disediakan di XXXX. Orang yang ia tawari menu untuk dibeli di XXXX setuju untuk makan makanan olahan XXXX.

Setelah melayani pembeli, pelayan wanita XXXX ini duduk dan mengambil cermin. Aku pikir dia mau dandan, eh ternyata.... dia NGORONG lagi!!! Pelayan wanita ini tampak sangat menikmati dan menghayati kegiatan NGORONG ini. Hidungnya dihadapkan ke cermin dan dengan perlahan-lahan jari tangannya masuk ke lubang hidung dan menggali harta karun. Apabila sudah ditemukan maka pelayan wanita ini menyentil korong (upil) hasil galiannya. Ya Allah, kenapa aku membeli makanan di tempat kaya gitu sih??? Tapi yaudahlah,, bismillah aja semoga pelayan yang di dalem yang memasak makanan bersih. Lagian sayang juga uang RP14.500 melayang begitu saja L

Akhirnya Yamin ala XXXX datang. Tapi yaminnya masih belum sampai di tanganku dan Lucy. Yamin itu masih harus dipindahkan ke baki oleh si pelayang wanita yang ngorong tadi. Pelayan wanita itu kemudaian menggulung tissue ke sumpit TANPA CUCI TANGAN!!!!!!! Dan ketika ia menggulung tissue, sekali-kali dia memegang hidungnya. Aku yang melihat itu langsung berbisik pada Lucy.

“Lucy, apapun yang terjadi, jangan pakai tissue ya!!”

“Kenapa Ver?”

“Pokonya jangan. Nanti aku cerita”

Lucy Cuma nurut-nurut saja tanpa betanya karena pelayan wanita XXXX datang membawa Yamin. Aku Cuma bisa berpikir positve semoga Yamin yang di depan mejaku ini tidak terkontaminasi korong atau sesuatu menjijikan lain.

Yaminnya lumayan enak sih untuk aku yang belum makan dari pagi. Tapi kuah baksonya enek banget karena kebanyakan bumbu. Rasa-rasanya sih kebanyakan pecin. Di tengah-tengan aku makan, mataku kepo keadaan sekitar untuk mencari pedagang minuman. Aku memutuskan untuk membeli mie jelly cool untuk minum. Saat mataku kepo, aku kembali melihat pelayan wanita XXXX lagi dan......... DIA LAGI PEGANG TELAPAK KAKI!!!!! Mengusap-usapnya dan menggaruk-garuknya. Aku langsung menghentikan makanku. Aku tak sanggup lagi melihat kegeuleuhan semua ini. Akhirnya aku membeli mie jelly cool dan meminumnya sambil menunggu Lucy dan Ulfah selesai makan. Iiiiiih, ga mau lagi da makan di XXXX.

Selesai makan, Ulfah dan Lucy kepo kenapa aku melarang Lucy tidak menggunakan tissue. Saat aku cerita, Lucy dan Ulfah langsung sontak berkata “ANJIR Jorok banget!!!!”

Sumpah deh ya, kalau mau beli makanan lebih baik ditilik-tilik dulu. Jangan langsung tertarik sama menu yang ditawarkan. Dilihat apakan tempatnya bersih. Dilihat apakah pelayannya bersih. Dan tentunya apakah harganya sesuai dengan dompet.

Jadi intinya TELITI SEBELUM MEMBELI.
karena siapa tau ada "resep rahasia"nya




Jatinangor, 14 April 2013
Vera Dianwari

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

When Lecture

someone was sleeping during lecture

dr. Ramlan Sadeli

dosen CRP

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS