RSS

Penyihir Genit

Diantara Lecture, Draft SOOCA, dan ruangan yang panas saya hanya bisa mengambar ini. hahaha

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kenangan Madrasah Part 2

Gak kerasa bulan depan udah Isra Mi’raj aja. Sungguh berjuta rasa kangen terakumulasi dihati. Rasnya ingin kembali ke masa kecil masa-masa dimana setiap hari sore selalu mengaji di Madrasah Khusnul Khotimah tercinta. Seperti biasa madrasah kece ini selalu mengadakan peringatan terhadap hari besar ini. Peringatan tersebutmulai dari berbagai macam perlombaan (lomba membaca Al-Qur’an, menghafal surat pendek, mengumandangkan adzan, cerdas cermat, dan lain sebagainya), penampilan kelas (menari magadir, kabaret, bernyanyi, tagonian, membaca surat, dan lain sebagainya), serta acara puncaknya yaitu tausiah dari ustad kondang.


Waktu itu aku mengambil cukup banyak peran dalam peringatan Isra Mj’raj ini. Aku membantu mendekor panggung serta mengikuti acara-acara yang telah disebutkan di atas.
Untuk perlombaan aku mengikuti lomba menghafal surat pendek. Waktu itu surat yang dilombakan adalah surat Al-Lail. Sesungguhnya aku pesimis akan menang karena lawannya jago-jago. Ada Aji yang merupakan sodaranya Alm. Pak ustad Aan, ada Firna anaknya Pak Ustad Asep, ada Ririn yang bacaannya lembut memesona, dan santri-santri lain yang cukup kece. Nah aku? yaudahlah bismillah aja. Bisa berkontribusi aja udah seneng banget J Eh ternyata emang rezeki ga akan kemana, aku juara 2 :’). Yang juara 1 adalah Aji, dan juara dua adalah Firna.


Pada perlombaan mengumandangkan adzan pesertanya juga kece-kece. Ada Jamal si rambut landak yang suaranya subhanalloh, ada Ari, A Bubun, A Doseng, A Iyan, Robbi, dan lain sebagainya. Dan tak dapat dipungkiri bahwa suara Jamal memang tiada tandinganya. Dia menang juara satu. yuhuuu


Oia aku juga mengikuti lomba cerdas cermat. Kalo ini aku kurang beruntung. Aku kalah, terus sedih, huhuhuhu. Aku lupa siapa yang menang tapi kalau tidak salah yang menang itu dari kelasnya Alm. Pak Ustad Aan.


Perlombaan-perlombaan tadi berlangsung dari pagi hingga sore. Nah untuk sore, acara diisi oleh peampilan-penampilan kelas. Penampilan kelas dibuka oleh adik-adik kelas satu, yakni membaca hapalan surat. Aku masih ingat pasti selalu ada yang nangis saat penampilan kelas. Disaat semua anak membaca surat, ada anak yang menangis dan memanggil mamanya. Hahaha. Penampilan-penampilan selanjutnya ada bernyanyi. Nah aku mendapat bagian loh disini. Iya, aku dan teman-teman sekelas, ditambah teman-teman dari kelasnya Alm. Pak Aan, kami menyanyikan lagu ‘Gegap Gempita’ yang liriknya sudah aku posting di tulisan sebelumnya. Selanjutnya ada tarian yang selalu aku inginkan tapi tak pernah terwujud. Yap, tari Magadir. Tarian ini mirip seperti tari saman tapi ini tuh ala Khisnul Khotimah. Orang-orang yang ‘pasti’ menari Magadir pasti dari kelasnya Alm. Pak Aan seperti Jamal, teh Yoan, teh Iyen, A iyan, A Egi, dan lain sebagainya. Aku, Firna, Aji, Irin, dan teman-teman lain kadang suka sirik sama mereka sehingga pada saat tim tari magadir latihan nari, kami suka ikut nari juga di belakang mereka. Hohoho.


Penampilan lainnya adalah kabaret. Waktu itu kelasku berkolaborasi dengan kelasnya Alm. Pak. Aan. Kami membawakan kabaret tentang hijrahnya Rasulullah ke  Madinah. Kelasku menjadi kaum Muhajjirin dan kelasnya Alm pak Aan menjadi kaum Anshar. Untuk menampilkan kabaret ini kami dilatih oleh A Erwin yang jago sekali menari dan beracting. Dia juga merupakan consultan produk kecantikan Oriflame. Pokonya A Erwin ini T.O.P banget untuk masalah kaya ginian. Penampilan kamu sesungguhnya sudah oke, tapi sayang kami kurang mempersiapkan kostum sehingga akhirnya kami memakai kostum yang ada saja. Kaum Muhajjirin memakai kostum perlengkapan shalat (mukena), sedangkan kaum Anshar memakai seragam madrasah berwarna biru. Disini aku melakukan hal bodoh, seharusnya setelah adegan sampai di madinah, kaum anshar menari dan kaum muhajjirin berlari ke belakang panggung, nah aku malah ikut menari bersama kaum Anshar. -‘’- ini sedih –‘’-. Setelah tarian kaum Anshar selesai aku langsung masuk ke belakang panggung yg sempit. Sebenarnya aku sudah tidak masuk lagi tapi disitu ada A Egi yang mempersilahkan aku berdiri di sedikit tempat didepannya.


Diantara penampilan-penampilan tadi ada juga penampilan tagonian. Aku ikut tagonian juga!! Cihuuuy!!! Dung dung dung dung.. dung dung pam pam.. dung dung.. dung dung pam pam.. dung dung... disaat sku dan teman-temsan tagonian memukul rebana, teteh (aku lupa namanya siapa) menyanyikan lagu yang judulnya juga aku lupa apa tapi liriknya kaya gini: “suasana di kota santri, asyik nananananana....”. oia Jamal juga menyanyi!! Tapi kalau tidak salah dia nyanyi diiringi gitar.


Jeng-jeeeeengg.... masuklah pada fase puncak dari acara ini. Yap, tausiah dari Ustad kondang Sekemirung, Ustad Ujang Ihsan. Hahaha. Ustad ini sumpah kece badai cetar membahana. Cara penyampaian beliau yang ciamik nan mempesona membuat siapa saja yang datang fokus dan tidak mengantuk. Karena ini merupakan peringatan Isra Mi’raj maka tentu saja materi yang disampaikan adalah tentang Isra Mi’raj.

Satu hal yang masih terngiang dalam ingatan:

“Teu kenging nyebut Nabi besar Rasulullah SAW. Upami kitu, eta sarua jeung nganggap nabi anu sejen teh nabi leutik. Cukup nyebutkeun Nabi urang sadayana Rasulullah SAW”


atau dalam bahasa lain:

“Jangan menyebut Nabi Besar Rasulullah SAW. Kalau seperti itu sama saja kita menganggap nabi yang lain adalah nabi kecil. Cukuplah kita menyebutkan Nabi kita semua Rasulullah SAW”


Dengan penuh rasa kangen,
Jatinangor, 7 Mei 2013

Vera Dianwari

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS