RSS

Senggol-Senggolan

ini temenku, namanya Dea Cinintia


hai Bloggie!!! aku punya cerpen nih! cerpen ini terinspirasi dari pengalaman temen aku yang namanya Dea Cinintia. Enjoy it!!!




Nitto dan Dea adalah kakak-beradik dari pasangan Ibu Dewi dan suaminya. Ibu Dewi harus mengurus kedua anaknya seorang diri karena suaminya bekerja di Jakarya dan hanya pulang satu bulan sekali. Tentu saja Ibu Dewi sangat kerepotan.

Suatu hari, di siang sang cukup cerah, Dea menghampiri ibunya yang sedang memasak sup ayam di dapur.

"Ibu, hari ini Dea les bahasa inggris. Ibu masaknya cepet dong.. Kan ibu harus antar Dea!"

"Loh, bukannya hari ini libur ya?"

"Libur? Kan liburnya hari Rabu, Bu! Sekarang hari Selasa!"

"Ah masa? Memang sekarang tanggal berapa?" Tanya Bu Dewi sambil asyik mengaduk sup ayam.

"Tanggal 5" Kata Dea sambil menunjukkan kalender digital pada ibunya.

"Asttagfirullah... Ya ampun, Ibu lupa! Waduh gimana ya, Ibu lagi masak untuk acara arisan sore nanti dan ga mungkin ditinggal."

"Yaudah deh Dea gak usah les aja ya bu. Dea pengen nonton film Avatar The Legend of Aang aja di rumah Cika. Boleh ya bu?" Kata Dea dengan senyum merekah. Bu Dewi diam sejenak sambil terus mengaduk sup. Dea pun sudah membayangkan betapa serunya film yang akan dia tonton bersama Cika. Belum sempat Dea melangkahkan kakinya dari dapur.....

"Kamu diantar Mas Nitto aja!" Ucap Bu Dewi.

"Hah? Kok Mas Nitto sih? Gak mau ah! Gak mau!" Senyum Dea pun pudar tanpa sisa dari wajahnya.

"Tapi kamu harus les! Percuma dong Ibu bayar les mahal-mahal tapi kamunya gak les!"

"Iya deh...." Kata Dea sambil terus cemberut.

Akhirnya Dea berangkat les bahasa inggris diantar kakaknya, Nitto, meski Dea sebenarnya tidak memiliki gairah untuk les. Di perjalanan menuju tempat les, Dea memasang muka cemberut dan tidak mau bicara sepatah kata pun pada kakaknya. Untuk menghangatkan suasana, Nitto menyenggol bahu Dea. Senggolan pertama tidak ditanggapi oleh Dea. Akhirnya Nitto menyemnggol lagi adiknya lebih keras. Hasrat kejahilan Dea pun muncul. Ia menyenggol balik kakaknya. Merasa tertantang, Nitto menyenggol Dea lebih keras. Karena tak mau kalah, Dea pun menyenggol balik kakaknya lebih keras sampai-sampai Nitto hampir jatuh dari trotoar ke jalan raya.

Tak disangka dari arah belakang ada truk bermuatan yang melaju dengan kecepatan tinggi dan membunyikan klakson.

"AWAS MAS!!!!" Teriak Dea.

Dengan gerak refleks, Nitto menyingkir dari jalan raya ke trotoar sampai menabrak Dea. Dea kehilangan keseimbangan dan akhirnya jatuh ke got dekat trotoar yang sangat bau. Yeaaaak!!!

"Mas Nittoooooooooo!!!!!!!" Teriak Dea kesal.

"Hahahahahaahahahahahahahahaha" Tak bisa berkata apa-apa, Nitto hanya tertawa melihat adiknya yang jatuh ke got.

"Awas ya Mas, aku bilang Ibu loh!!!" Ancam Dea sambil berusaha keluar dari got.

"Hahahahahaha, ia ia maaf dong De, gitu aja kok marah.."

"Diam ah, berisik tau! Dasar Mas Nitto jelek!!!"

Setelah keluar dari got, Dea berniat membalas perbuatan kakaknya. Ia pun menyenggol kakaknya. Namun, badan Nitto ternyata lebih seimbang dan tak mudah goyah dijatuhkan oleh Dea. Nitto pun tak bisa berhenti tertawa melihat tingkah adiknya yang menggemaskan.

"Mau pulang ke rumah dulu gak? Sepatunya bau tuh!" Tanya Nitto dengan nada penuh kasih sayang, padahal dalam hatinya tertawa tiada henti.

"Gak usah!!!" Bentak Dea kesal. Akhirnya Dea pergi les bahasa Inggris meskipun sepatu Dea bau.









Bandung, 26 November 2011

Vera Dianwari





Terinspirasi dari pengalaman Dea Cinintia yang dibumbui oleh imajinasi penulis :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

terimakasih ya sudah membaca blogku :))