RSS

Tertukar


Tempat itu menyeramkan..
Bau darah segar..
Jeritan..
Tangisan..
Suara asahan pisau..
Ah..
Aku tak tahan..
Ingin aku cepat pergi dari situ..
Menutup mata..
Melupakan segalanya..
Membuang semua memori ke tong sampah..
Terutama dia..
Dia yang menyeramkan..
Sorotan matanya..
Hiiiiii....
Menakutkan..
Mukanya penuh cipratan darah..
Dan pisau itu..
Tak bisa dilepaskan dari tangannya..
Entah berapa nyawa melayang di tangannya..
Aku tak berani jawab..
Hanya bungkam..

Kutinggalkan tempat itu..
Aku berjalan sambil sedikit berlari..
Sedikit cepat..
Bahkan sangat cepat..

Tapi mengapa?
Mengapa dia mengikutiku??
Dia berjalan lebih cepat dari sambaran petir..
Melihatku tajam...
Menggerakan pisaunya..
Sepertinya siap menggorokku..
Dan menggantung kepalaku..

ingin aku teriak!
Ingin aku minta tolong..
Namun suaraku dikalahkan rasa takut..
Bulu kudukku berdiri..
Dan siap berlari tunggang langggang..

Dia semakin mendekat..
Mendekat..
Mendekat..
Dan memegang tanganku!

Aaaaaaaaaa!!!
Kupejamkan mataku..
Berharap semua hanya mimpi..

Harapan hanyalah harapan..
Ya..
Ini bukan mimpi..
Ini sungguhan!
Dia masih memegang tanganku..
Bulu kudukku sepertinya telah bunuh diri karena tak sempat melarikan diri..

Namun ternyata..
Ternyata...
Dia..
Hanya..
Ingin...
Menukar daging sapi..
Yang aku beli padanya..

Aku salah ambil bungkusan keresek..
Keresekku berisi daging kambing..
Maafkan aku duhai tukang daging..









Bandung, 21 Agustus 2012

Vera Dianwari


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

terimakasih ya sudah membaca blogku :))